
Penyakit Menular Seksual: Jenis dan Cara Melindungi Diri
Penyakit menular seksual menimbulkan risiko serius bila kamu tidak segera bertindak. Infeksi ini menyebar lewat hubungan intim tanpa perlindungan. Oleh sebab itu, kamu perlu memahami jenisnya dan melindungi diri sejak dini agar tetap sehat bersama pasangan.
Memahami Infeksi Seksual Secara Menyeluruh
Pertama-tama, kamu harus tahu bahwa infeksi ini berasal dari virus, bakteri, atau parasit yang menyebar melalui kontak seksual. Selain itu, hubungan vaginal, anal, atau oral memperbesar risiko penularan. Bahkan, risiko meningkat saat seseorang berganti-ganti pasangan atau tidak memakai pelindung.
Kenali Jenis-Jenis Infeksi yang Umum
Selanjutnya, penting bagi kamu mengenali berbagai jenis infeksi yang sering terjadi. Dengan begitu, kamu bisa bersikap lebih waspada.
1. Gonore
Sebagai contoh, gonore menyebabkan nyeri saat buang air kecil dan keluarnya cairan abnormal dari alat kelamin. Bakteri Neisseria gonorrhoeae menjadi penyebabnya. Jika kamu mengabaikannya, infeksi ini dapat mengganggu kesuburan dan menimbulkan nyeri berkepanjangan.
2. Klamidia
Kemudian, ada klamidia yang sering muncul tanpa gejala sehingga banyak orang tidak menyadarinya. Gejalanya antara lain keputihan, nyeri perut, serta rasa terbakar saat buang air kecil.
3. Sifilis
Berikutnya, sifilis berkembang dalam empat tahap. Awalnya, muncul luka kecil di alat kelamin, kemudian bisa menyerang organ dalam seperti otak. Tanpa penanganan dini, infeksi ini berdampak sangat parah.
4. Herpes Genital
Herpes muncul akibat virus herpes simpleks tipe 1 atau tipe 2. Luka melepuh dan rasa nyeri muncul di area genital. Meskipun gejalanya mereda, virus tetap bertahan dalam tubuh dan bisa kambuh sewaktu-waktu.
5. HIV
HIV termasuk infeksi berbahaya yang menyerang sistem imun secara perlahan. Penularannya terjadi melalui cairan tubuh, hubungan seksual, atau transfusi darah. Oleh karena itu, kamu perlu melakukan tes secara berkala untuk mengetahui status tubuhmu.
6. HPV
Selain HIV, ada juga HPV yang menyebabkan kutil kelamin dan kanker serviks. Virus ini sangat mudah menyebar lewat kontak kulit ke kulit. Maka dari itu, vaksinasi HPV sangat dianjurkan sejak remaja.
7. Trikomoniasis
Terakhir, trikomoniasis disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Gejalanya mencakup keputihan berbau, gatal, dan rasa nyeri saat buang air kecil. Walaupun terlihat ringan, infeksi ini juga bisa mengganggu sistem reproduksi.
Ciri Umum yang Harus Diwaspadai
Setelah mengenali jenisnya, kamu juga perlu tahu gejala yang sering muncul. Berikut beberapa tanda yang patut kamu perhatikan:
- Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil
- Luka, benjolan, atau ruam di area genital
- Keputihan berbau tajam atau tidak biasa
- Gatal atau rasa tidak nyaman saat berhubungan
- Demam, lemas, atau nyeri otot secara mendadak
Meski demikian, banyak infeksi juga muncul tanpa gejala. Jadi, jangan tunggu sakit untuk melakukan pemeriksaan.
Langkah Pencegahan yang Wajib Dilakukan
Selanjutnya, mari bahas bagaimana kamu bisa melindungi diri agar tetap sehat bersama pasangan dan keluarga.
1. Gunakan Kondom Secara Konsisten
Pertama, gunakan kondom setiap kali melakukan hubungan seksual. Kondom berfungsi sebagai penghalang utama terhadap virus atau bakteri. Gunakan dengan benar agar hasilnya maksimal.
2. Batasi Jumlah Pasangan Seksual
Kedua, kurangi risiko dengan menghindari hubungan seksual berganti-ganti pasangan. Hubungan monogami dengan komunikasi yang sehat jauh lebih aman.
3. Tes Rutin Sebagai Upaya Pencegahan
Selain itu, lakukan tes infeksi seksual secara rutin, minimal setiap enam bulan. Dengan begitu, kamu bisa menghindari penularan lebih lanjut.
4. Lakukan Vaksinasi HPV
Langkah pencegahan lain adalah vaksin HPV. Vaksin ini efektif melindungi dari infeksi berisiko tinggi seperti kanker serviks. Konsultasikan ke dokter untuk penjadwalan vaksinasi.
5. Kendalikan Penggunaan Alkohol dan Narkoba
Sebagai tambahan, hindari konsumsi alkohol berlebihan yang bisa menurunkan kontrol diri. Hindari juga penggunaan narkoba yang memperbesar risiko.
Peran Edukasi dalam Pencegahan
Lebih lanjut, edukasi seksual yang tepat perlu diberikan sejak dini. Sekolah dan keluarga memegang peran penting dalam menyampaikan informasi. Selain itu, media juga berperan memperluas wawasan masyarakat.
Bangun Komunikasi yang Jujur
Di samping itu, penting juga untuk membangun komunikasi terbuka dengan pasangan. Bicarakan tentang riwayat seksual dan lakukan tes bersama. Kepercayaan dan keterbukaan menciptakan hubungan sehat bersama pasangan.
Jangan Ragu untuk Melakukan Pemeriksaan
Jika kamu merasakan gejala, segera konsultasi ke tenaga medis. Tes darah, urine, atau pemeriksaan visual membantu mendeteksi infeksi. Periksa secara berkala untuk menjaga tubuh tetap sehat bersama lingkungan sekitarmu.
Dukung Orang Terdekat yang Terinfeksi
Akhirnya, ketika seseorang di sekitarmu terinfeksi, dukung dengan empati. Jangan mengucilkan atau menyebarkan aib. Sebaliknya, bantu mereka menjalani proses penyembuhan agar kembali pulih.